Bismillah.
Ilmu agama merupakan jalan menuju surga. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa menempuh suatu jalan dalam rangka mencari ilmu (agama) maka Allah akan mudahkan untuknya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)
Memahami kaidah dan aturan agama merupakan tanda kebaikan seorang hamba. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan niscaya Allah pahamkan dia dalam hal agama.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dengan ilmu itulah seorang hamba menjadi mulia karena rasa takutnya kepada Allah lebih besar daripada mereka yang tidak berilmu. Allah berfirman (yang artinya), “Allah akan memuliakan orang-orang yang beriman diantara kalian dan orang-orang yang diberikan ilmu berderajat-derajat.” (al-Mujadilah : 11). Allah pun berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya yang paling merasa takut kepada Allah diantara hamba-hamba-Nya adalah para ulama.” (Fathir : 28)
Ilmu yang berpedoman kepada al-Kitab dan as-Sunnah serta dengan pemahaman generasi terbaik umat ini. Inilah yang akan mengantarkan manusia menuju kemuliaan dan kejayaan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah memuliakan dengan sebab Kitab ini sebagian kaum dan merendahkan dengan itu sebagian kaum yang lain.” (HR. Muslim)
Generasi terdahulu menjadi mulia dan berjaya karena melandasi amal dan perjuangan mereka dengan ilmu al-Kitab dan as-Sunnah. Sebagaimana diisyaratkan oleh Imam Malik rahimahullah dalam nasihatnya, “Tidak akan memperbaiki keadaan generasi akhir umat ini kecuali dengan sesuatu yang telah memperbaiki keadaan generasi awalnya.”
Kebutuhan manusia kepada ilmu jauh lebih mendesak daripada kebutuhan mereka kepada makanan dan minuman. Karena ilmu menjadi pondasi bagi ucapan dan perbuatan. Dengan ilmu itulah seorang akan bisa mewujudkan tujuan kehidupan. Allah berfirman (yang artinya), “Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (adz-Dzariyat : 56)
Imam Ahmad rahimahullah berkata, “Manusia jauh lebih banyak membutuhkan ilmu daripada makanan dan minuman. Karena makanan dan minuman dibutuhkan dalam sehari sekali atau dua kali. Adapun ilmu dibutuhkan sebanyak hembusan nafas.”
Diantara keutamaan ilmu adalah ia menjadi sebab turunnya ampunan Allah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya begitu pula para penduduk langit dan bumi sampai pun semut yang ada di dalam lubang tempat tinggalnya bahkan ikan sekalipun benar-benar bersalawat/mendoakan kebaikan bagi orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia.” (HR. Tirmidzi, dinyatakan sahih oleh al-Albani)
Dalam hadits yang lain, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah berkumpul suatu kaum untuk melakukan dzikir/menuntut ilmu lalu mereka bubar meninggalkan majelis itu melainkan dikatakan kepada mereka, ‘Bangkitlah dalam keadaan dosa-dosa kalian terampuni’.” (HR. Ahmad dan disahihkan al-Albani dalam Sahih al-Jami’)
Semoga catatan singkat ini bermanfaat bagi kita. Wa shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammadin wa ‘ala alihi wa sallam. Walhamdulillahi Rabbil ‘alamin.
Referensi :
– Sahih Sunan Tirmidzi, Muhammad Nashiruddin al-Albani
– Syarh Bidayatul Mutafaqqih, Ibrahim bin Fathi dengan taqdim Wahid Abdussalam Bali